Translate This !

Tuesday, September 21, 2010

Geomorfologi : Bentuklahan Eolin

Kerja angin mempunyai 2 aspek, yaitu erosif dan akumulatif. Akumulatif seperti yang terjadi di daerah pantai berpasir sangat dipengaruhi oleh ukuran butir dari materialnya. Bentuk-bentuk gumuk pasir seperti barchan, parabolik, longitudinal dan transversal merupakan tipe gumuk pasir yang berkembang di bawah pengaruh aktivitas angin. Gumuk pasir merupakan akumulasi pasir lepas berupa gundukan dengan bentuk teratur.
            Umumnya gumuk pasir terbentuk pada pantai berpasir yang landai dan datar, ada angin yang berhembus dengan kecepatan tinggi, sinar matahari kontinyu, ada akumulasi pasir yang berasal dari sungai yang bermuara di situ, terdapat bukit penghalang di belakang pantai dan tumbuhan berupa spinifex lithorus, pandanus, calanthropus gigantae, ipomoa pescaprae dan kaktus.

            Beberapa ciri khusus antara lain berstruktur sedimen permukaan gelembur gelombang (ripple mark) akibat pergeseran butiran pasir pengaruh arah angin, perlapisan horisontal di bagian dalam, lapisan bersusun dan silang siur. Rona cerah, tekstur halus-seragam, pola teratur dan banyak sungai bermuara dan melebar akibat pertemuan dengan laut. Kadang terbentuk danau tapal kuda (“oxbow lake”), sungai berpindah dan akumulasi material pasir di depan tebing penghalang. 

Bentuklahan Asal Proses Marin

         Perbedaan utama untuk kenampakan bentukan dalam klas ini adalah antara pantai yang berbatu, bila terdapat tebing laut dan permukaan abrasi dengan pantai dataran rendah yang dijumpai bukit-bukit pantai dan swale atau denganpantai penghalang bar atau laguna. Pada zone yang berdelta, bentuk-bentuk marin berhubungan dengan bentuk-bentuk fluvial. Perubahan garis pantai yang berasal dari penimbunan dan abrasi dapat dipelajari dengan baik melalui interpretasi foto udara.

            Proses yang terjadi di daerah pantai, seperti pengendapan dari daratan dan laut, arus laut, ombak/gelombang, tektonik dan sebagainya menyebabkan perubahan pantai dan bentuk pantai yang berbeda-beda. Asosiasi alami bahwa pantai selalu terletak di bagian tepi dari kontinental. Secara umum material penyusunnya berupa pasir dengan segala ukuran tergantung sumber material sekitar dengan struktur horisontal, rona cerah, tekstur halus dan pola teratur-seragam. Vegetasi jarang sebatas mintakat pantai seperti pandanus, bakau dan beberapa jenis lainnya, permukiman jarang kecuali telah dimanfaatkan untuk kawasan pariwisata, relief datar dan proses utama adalah pengendapan membentuk bentukan-bentukan khas pantai seperti swale, laguna, bar, bukit pantai dan dataran aluvial pantai (coastal aluvial plain). Beberapa bentang alam pantai antara lain :
·         Dataran abrasi (Mda), yaitu suatu dataran hasil erosi gelombang laut yang menghancurkan dinding pantai;
·         Split (Msp), yaitu endapan pantai dengan suatu bagian tergabung dengan daratan dan bagian lainnya menjorok ke laut;
·         Tombolo (Mtb), yaitu suatau endapan tipis yang menghubungkan suatu pulau dengan daratan utama;
·         Bars (Mbr), yaitu hampir sama dengan split, tetapi bars menghubungkan “headland” satu dengan lainnya yang biasa terbentuk di muara sungai. Apabila di belakang bars terakumulasi endapan lanau (silt), maka akan terbentuk “mud flats”;
·         Beach (Mbc), yaitu dataran pantai yang tersusun oleh endapan pasir dan kerikil; dan Gumuk pasir pantai yang terbentuk pada pantai berpasir dengan aktivitas angin yang kuat membentuk bukit-bukit pasir di depan pantai (biasanya dimasukkan sebagai hasil proses angin).

Monday, September 20, 2010

Bentuklahan Asal Proses Vulkanisme II


             Bentuklahan vulkanik secara sederhana dibagi menjadi 2, yaitu bentuk-bentuk eksplosif (krater letusan, ash dan cinder cone) dan bentuk-bentuk effusif (aliran lava/lidah lava, bocca, plateau lava, aliran lahar dan lainnya) yang membentuk bentangan tertentu dengan distribusi di sekitar kepundan, lereng bahkan kadang sampai kaki lereng. Struktur vulkanik yang besar biasanya ditandai oleh erupsi yang eksplosif dan effusif, yang dalam hal ini terbentuk volkanostrato. Erupsi yang besar mungkin sekali akan merusak dan membentuk kaldera yang besar. Kekomplekkan terrain vulkanik akan terbentuk bila proses-proses yang non-vulkanik berinteraksi dengan vulkanisme. Proses patahan yang aktif akan menghasilkan erupsi linier dan depresi volkano-tektonik. Satuan bentuklahan vulkanik dapat dikelompokkan lagi menjadi satuan-satuan yang lebih kecil, dan sebagai contoh penyimbulannya antara lain : satuan kepundan (VK), satuan kerucut parasiter (VKp), satuan lereng vulkan (VL), satuan kakilereng gunungapi (VLk) dan satuan dataran fluvial gunungapi (VDk).
            Proses erosi vertikal yang kuat pada bagian hulu akibat aliran lava/lahar dan curah hujan yang tinggi membentuk lembah-lembah sungai yang curam dan rapat serta dibatasi oleh igir-igir yang runcing dengan pola mengikuti aliran sungai-sungainya. Proses erosi dan denudasional yang bekerjasama menyebabkan terbentuknya relief yang kasar dan topografi yang tinggi dengan kemiringan lereng yang curam pada bagian lereng atas, kemudian terdapat tekuk lereng (break of slope) yang mencirikan munculnya mataair membentuk sabuk mataair (spring belt).
            Pola aliran sungai terbentuk akibat proses geomorfologi yang bekerja pada batuan di permukaan, sehingga terbentuk pola yang relatif annular sentrifugal dengan anak-anak sungai utama relatif sejajar, kemudian bertemu pada tekuk lereng pertama. Beberapa sungai bertemu kembali pada tekuk lereng kedua, dan seterusnya. Kerapatan aliran umumnya tinggi pada lereng atas dan tengah, yang semakin menurun kerapatannya ke arah lereng bawah dan kaki lereng.
            Pola-pola kelurusan yang ada umumnya berupa igir-igir curam di kanan-kiri sungai, pola kelurusan kontur yang melingkar serta break of slope yang berasosiasi dengan spring belt. Vegetasi umumnya rapat berupa hutan lindung di bagian atas, hutan penyangga di tengah dan akhirnya menjadi lahan budidaya pertanian di bagian kaki lereng sampai dataran fluvialnya. Permukiman dapat dijumpai mulai pada lereng tengah dengan kerapatan jarang ke arah bawah yang mempunyai kerapatan semakin padat.
            Kenampakan dari foto udara, tekstur umumnya kasar tetapi seragam pada ketinggian atau klas lereng sama, semakin ke bawah semakin halus; rona agak gelap sampai gelap; pola agak teraturdan umumnya kenampakan fisik mempunyai pola yang kontinyu. Kenampakan yang khas adalah bahwa pada pusat kepundan akan terlihat suatu kerucut yang di sekitarnya terdapat hamparan hasil erupsi tanpa vegetasi penutup sedikitpun. Bekas-bekas aliran lava cair akan tampak berupa garis-garis aliran di sekitar kepundan dan berhenti membentuk blok-blok dinding terjal akibat pembekuan di luar. 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...