G.1. Merapi dari pos Babadan (01-09-2009)
Berikut ini adalah informasi mengenai Merapi, seperti asal nama, sejarah, dan aktivitasnya.
Merapi adalah gunung api paling aktif dari 129 gunung api yang ada di Indonesia. Puncaknya selalu mengepulkan asap, paling tidak 300 hari dalam kurun setahun. Nama Merapi sendiri berasal dari gabungan kata "meru", berarti gunung, dan "api".
Merapi merupakan jenis gunung api stratovolcano. Jenis ini bercirikan gunung tinggi mengerucut, terdiri atas lapisan lahar yang mengeras, tephra (pecahan material hasil erupsi vulkanik), serta debu vulkanik. Gunung api stratovolcano juga memiliki profil curam. Gunung-gunung api aktif seperti Merapi melakukan erupsi secara tiba-tiba dengan kekuatan dahsyat dan sifat letusan yang ekplosif dan periodik.
Gunung-gunung api ini terbentuk ketika magma dingin menciptakan sumbatan lahar menutup sebuah kawah. Sumbat itu memerangkap gas panas dan magma di bawah tanah. Pada titik tertentu, gas panas dan magma bereksplosi keluar dari gunung dalam rupa hujan, abu panas, dan ledakan vulkanik.
Aktivitas Merapi telah berlangsung 10.000 tahun, menurut John Seach, ahli vulkanologi dari Australia. Ia juga menyebutkan kalau letusan Merapi terus bertambah eksplosif. Letusannya bisa disertai aliran lahar andesit kental yang panjang.
Rick Wunderman dari Smithsonian Institution's Global Volcanism Program mengatakan, material dari dasar gunung harus menempuh jarak 48 kilometer untuk mencapai permukaan. "Harus ada tenaga yang cukup kuat untuk mendorongnya", ujar Wunderman dalam keterangannya pada OurAmazingPlanet.
Letusan berkelanjut Merapi sejak akhir Oktober lalu telah mengakibatkan kecemasan dan menimbulkan keguncangan bagi Indonesia. Pertanyaan seputar Merapi kini mungkin berkaitan dengan waktu muntahan lahar benar-benar berhenti. "Ada kalanya dapat terlihat tanda-tanda jelas suatu gunung api akan menghentikan aktivitasnya, tetapi hal itu sulit diketahui karena perilaku gunung api yang selalu berubah," jelas Wunderman.
Sumber: OurAmazingPlanet, NGI online
No comments:
Post a Comment