Translate This !

Sunday, November 15, 2009

Interpretasi Citra

Interpretasi citra merupakan suatu kegiatan untuk menentukan bentuk dan sifat objek yang tampak pada citra, berikut deskripsinya. Interpretasi citra dan fotogrametri berhubungan sangat erat, meskipun keduanya tidaklah sama. Bedanya, fotogametri berkepentingan dengan geometri objek, sedangkan interpretasi citraberurusn dengan manfaat, penggunaan, asal-usul, ataupun identitas objek yang bersangkutan (Glossary of The Mapping Science, 1994).
Lillesand and Kiefer (1994) dan juga Sutanto (1986) menyebutkan 8 unsur interpretasi yang digunakan secara konvergen untuk dapat mengenali suatu objek yang ada pada citra seperti yang telah dibahas dalam acara I. Kedelapan unsur tersebut adalah warna/rona, bentuk, ukuran, bayangan, tekstur, pola, situs dan asosiasi. Di antara kedelapan unsur tersebut, warna/rona merupakan hal yang paling dominan, dan langsung mempengaruhi pengguna citra dalan memulai interpretasi. Sebenarnya, seluruh unsur interpretasi tersebut dapat dikelompokan ke dalam tiga jenjang dalam piramida unsur unsur interpretasi. Pada jenjang paling bawah terdapat unsur-unsur elementer yang dengan mudah dapat langsung dikenali pada citra, yaitu rona/warna, bentuk, dan bayangan. Pada jenjang berikutnya terletak ukuran, tekstur, pola, yang membutuhkan pemahaman lebih mendalam tentang konfigurasi objek dalam ruang. Pada jenjang paling atas terdapat situs dan asosiasi, yang merupakan unsur-unsur pengenal utama dan seringkali menjadi faktor kunci dalam interpretasi, namun sekaligus paling sulit dideskripsikan.
Untuk dapat membangun pemahaman tentang unsur-unsur interpretasi secara utuh dan lengkap, diperlikan latihan di laboratorium danlapangan sekaligus. Observasi lapangan dengan panduan foto akan dapat membantu calon-calon penafsir untuk dapat memahami arti setiap unsur interpretasi apa saja yang paling berperan dalam membentuk kunci interpretasi dan kenyataan kenampakannya di lapangan. Melalui latihan lapangan secara langsung , akan dapat diketahui unsur-unsur interpretasi apa saja yang paling berperan dalam membentuk kunci interpretasi. Menurut Sabins (1997), kunci interpretasi adalah karakteristik atau kombinasi karakteristik (dalam hal ini diwakili oleh unsur-unsur interpretasi) yang memungkinkan suatu objek pada citra dapat dikenali.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...