Translate This !

Friday, April 16, 2010

Bentanglahan Vulkanik-Gunungapi Ungaran



Bandungan adalah salah satu tempat tujuan wisata yang ada di Semarang. Bandungan terletak di sebelah selatan Gunung Ungaran. Secara geografis titik pengamatan terletak pada koordinat zone 49M 0429581mT 9202408mU. Titik pengamatan berada di puncak Bandungan. Bandungan terletak pada topografi yang tinggi, oleh sebab itu suhu di daerah Bandungan rendah. Kondisi yang sedemikian rupa pasti akan berpengaruh terhadap kondisi kehidupan masyarakat di wilayah ini.
Pengamatan di titik ini difokuskan pada bentangalam yang terhampar di sekitar titik pengamatan (gambar 4.2.4.36 ). Terlihat dari titik pengamatan Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo dan anak gunung api, Gunung Surapati, Gunung Lawu, Rawa Pening, serta Gunung Ungaran yang membentuk suatu bentangalam yang kompleks tetapi memikat hati bagi setiap orang yang menyaksikan pemandangan alam tersebut.

Gambar 4.2.4.36  Bentanglahan Bandungan dan Sekitarnya
(foto oleh Munawaroh, 2009)


Puncak Bandungan dan sekitarnya merupakan bentuklahan bentukan asal proses vulkanik. Tempat ini terletak pada relief perbukitan. Batuan penyusunnya merupakan batuan vulkanik kuarter, berupa piroklastik. Proses pembentukan daerah ini merupakan hasil kegiatan volkanisme gunung-gunung api di sekitar daerah ini. Banyaknya gunung-gunung api yang ada di daerah ini menandakan bahwa daerah ini merupakan bagian dari Zone Tengah Jawa Tengah.
Daerah ini berpotensi erosi karena pemanfaatan lahan yang intensif untuk pertanian dan permukiman. Banyak ditemukan vila-vila yang mewah di puncak Bandungan ini selain karena pemandangannya yang indah topografi yang relatif tidak terjal, menjadi faktor pendorong banyaknya vila-vila mewah berdiri di daerah ini.
Karakteristik tanah beruipa material vulkan yang subur. Berwarna hitam kecoklatan. Strukur tanahnya berupa piroklastik. Drainase baik, dan kandungan gamping rendah. Konservasi tanah dan air sedang, pertanian dan permukiman berkembang dengan pesat.
Sumber air permukaan berasal dari gunung-gunung yang ada di sekitar Bandungan. Banyak mengalir sungai dan banyak mata air yang berasal dari gunung sekitar, sehingga membuat daerah ini melimpah akan air. Kondisi air tanah baik kualitas maupun kuantitas bagus. Ketersediaan air yang melimpah membuat daerah ini dikembangkan berbagai macam tanaman pertanian. Flora yang dapat ditemui di sekitar daerah ini adalah tanaman perkebunan, tanaman pertanian, perkebunan bunga mawar, tembakau, pohon pisang, pohon pinus, pohon cemara dan lain-lain. Fauna yang dapat ditemui di sekitar titik ini adalah binatang peliharaan, seperti ayam, kucing dan lain-lain.
Masalah lingkungan yang terjadi adalah konservasi tanah yang kurang diperhatikan dapat menyebabkan beberapa masalah seperti erosi, tanah longsor. Selain itu semakin pesat permukiman dapat mengakibatkan pencemaran sungai yang ada di daerah hulu.
Ditinjau dari aspek bentang budaya, bandungan terletak di pinggiran kota. Bandungan merupakan daerah peralihan dari desa menuju kota. Pariwisata berkembang di wilayah ini karena mempunyai panorama yang indah. Kondisi kependudukan termasuk padat penduduk, pertumbuhan penduduk tinggi. Banyak terjadi arus migrasi masuk ke daerah ini. Struktur demografi daerah ini adalah muda.
 Pola permukiman menyebar dan menyesuaikan dengan kondisi topografi dan relief. Bahan dasar berasal dari batu bata dan material bangunan lain. Kualitas permukaiman baik. Permukiman dimanfaatkan selain untuk tempat tinggal, banyak dimanfaatkan sebagai hotel, wisma, dan penginapan. Kondisi ekonomi masyarakat sekitar mengandalkan dari sektor jasa wisma, penginapan, atau hotel. Tenaga kerja daerah ini terdiri atas tenaga terdidik dan terampil yang bekerja di sektor pariwisata, perdagangan, jasa, pertanian dan industri. Pendapatan rata-rata penduduk cukup tinggi. Mata pencaharian penduduk sebagian besar sebagai pedagang, petani, penjual bunga, jasa, dan lain-lain.
Pendidikan daerah ini tergolong sedang, begitu pula dengan tingkat kesehatan penduduk. Pelayanan kesehatan terbatas. Keagamaan kuat terbukti dengan banyaknya masjid, pura, geraja maupun  rumah ibadah yang terdapat di sekitar Bandungan. Relasi sosial sudah mulai mengendur, tradisi sudah mulai ditinggalkan. Pola pikir masyarakat mulai beralih dari tradisional ke modern. Lahan di daerah ini dimanfaatkan untuk lahan pertanian, sawah, tegalan, hutan, belukar, jasa, permukiman dan perdagangan. Kawasan ini termasuk dalam kawasan lindung sebab daerah ini merupakan daerah penyangga bagi daerah di sekitar Bandungan. Masalah sosial yang terjadi di daerah ini adalah tingkat kesehatan penduduk sedang karena fasilitas kesehatan yang terbatas sehingga akan mempengaruhi kondisi demografi daerah ini.

4 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...