Translate This !

Thursday, April 1, 2010

Horison Tanah


        Berdasarkan morfologinya, tanah memiliki beberapa lapisan/horison sesuai dengan tingkat perkembangannya. Adapun horison tanah adalah sebagai berikut :

 HORISON DAN LAPISAN UTAMA

1.   Horizon organik :
O : horizon organik dari tanah mineral
a.    terbentuk pada bagian atas tanah mineral
b.   dirajai oleh bahan-bahan organik segar/terurai sebagian
c.    berkadar BO ³ 30% jika berfraksi lempung ³ 50%
          ³ 20% jika berfraksi bukan lempung
O1­  : horizon organik yang sebagian besar bagian-bagiannya masih jelas menampakkan bentuk asli.
O2 :  horizon organik yang sudah tidak tersidik bentuk asli asalnya.

2.   Horizon mineral
A   : horizon mineral yang terdiri atas :
a.        horizon pengumpulan b.o yang terbentuk dekat permukaan
b. lap  yang  telah  kehilangan  lempung,  besi  atau  aluminium yang mengakibatkan pengumpulan kwarsa atau mineral
c.  horizon yang dirajai (a) atau (b) tapi memperlihatkan sifat ke horison B atau C dibawahnya.
A1 : terbentuk/sedang terbentuk pada/dekat muka tanah dengan penimbunan b.o. terhumofikasi yang berhubungan dengan fraksi mineralnya.
A2 : berciri pokok hilangnya lempung, besi atau aluminium sehingga terjadi pemekatan residuil kwarsa.
A3 : horizon peralihan antara A dan B dan dirajai oleh sifat-sifat khas A­­1 dan A2 yang menumpanginya, tapi mempunyai beberapa sifat tambahan dari horizon B di bawahnya.
AB : peralihan antara A dan B, yang bagian atas berciri utama sifat-sifat A, dan bagian bawah seperti horizon B.
      Keduanya tidak bisa dipisahkan menjadi A3 dan B1 ® biasanya karena terlalu tipis, bila tebal harus dipisahkan.
B  : Ciri-ciri utamanya
a.    pemekatan illuvial lempung silikat, besi, Al/humus baik sendiri-sendiri maupun kombinasi.
b.   Pemekatan residuil seskudesido atau lempung silikat dengan pelarutan/penghilangan karbonat-karbonat/garam-garam mudah larut.
c.    Terjadi pelarutan seskuidesida sehingga berwarna lebih tua, cemerlang atau lebih merah tapi tak ada iluviasi besi.
d.   Perobahan bahan dari keadaan aslinya yang mengaburkan struktur batuan asli, yang membentuk lempung-lempung silikat, membebaskan desida-desida atau keduanya dan membentuk struktur granuler, gumpal atau prismatik.
B1 : peralihan antara B dan A1 atau B dan A2 yang dikuasai oleh sifat-sifat B2 di bawahnya, tapi bersifat tambahan dari A­­1­ atau  A2.
B2 : bagian   dari   horizon B dengan sifat-sifat  paling  murni,  tanpa menunjukkan sifat peralihan ke A, C atau R.
B3   : peralihan antara B dan C atau R dengan sifat-sifat diagnostik B2 tapi berkaitan dengan sifat-sifat khas C atau R.
C  : mirip dengan bahan yang dianggap bahan asal solum, relatif sedikit kena proses pendogenesa dan tak mempunyai sifat-sifat yang diagnostik A atau B, dengan sifat-sifat :
a.    Pelapukan di luar daerah kegiatan biologi utama
b.   Sementasi dapat balik, merapuh, BU meninggi sifat khas/fragipan.
c.    Gleisasi
d.   Pengumpulan Ca atau Mg karbonat/garam mudah larut
e.    Sementasi oleh Ca atau Mg karbonat/garam mudah larut
f.     Sementasi oleh bahan kersik larut alkali atau oleh besi dan silika
g.   Mencakup semua horizon/laporan yang terbentuk tanpa faktor biologi
R  : batuan dasar pada yang ditumpangi, seperti : granit, batuan pasir atau gamping.
A&B: bersyarat A2 tetapi disisipi B sebanyak 50% volume
AC : bersyarat maupun C tanpa ada yang merajai.
B&A: horizon bersyarat B pada lebih dari 50% volnya dan mencakup bagian-bagian yang bersyarat A2.
-          mampunyai lidah-lidah tegak A2
mempunyai pita-pita horizontal A diantara pita-pita B yang lebih tebal

HORISON-HORISON DIAGNOSTIK

I.       Epipedon
1. Molik : a. ketebalan : - > 10 cm jika menumpang pada batuan keras
                                  - 1/3 tebal belum jika solum tidak tebal
                                  - 25 cm jika solum tebal
                 b. tidak keras sekalipun kering (gambar – agak teguh)
                 c. Kroma warna < 3,5, volume > 3,5
                 d. V > 50%
                 e. B.O. > 1%, tapi < 20% jika pasiran, atau < 30% jika  lempungan
                 f. P2O5 larut asam sitrat < 250 ppm
                 g. Struktur berkembang nyata
2. Anthopik :       a. seperti mollik, tetapi
                 b. kadar fosfat tinggi karena pengolahan dan pemupukan (anthropos = manusia)
3. Histik : a. horizon organik (histos = jaringan)
                 b. tebal > 1 kaki (± 30 cm)
                 c. sering jenuh air
4. Ochric   :         a. warna lebih muda (ochros = pucat, warna muda)
                 b. kadar, b.o. lebih rendah
                 c. lebih tipis dari mollic, umbric, anthropic atau histic
                 d. keras dan pejal waktu kering
5. Plaggen     :     a. Mengandung seresah, pupuk kandang dan sampah usaha tani
                 b. tebal > 50 cm
                 c. pengaruh pengolahan tanah yang lama
                    (plaggen = sod = tanaman sisa-sisa rumput)
6. Umbrik :         a. warna tua (umbra = peneduh ® warna tua)
                 b. sepeti mollik, tetapi jenuh hidrogen (H+)
                     sehingga nilai V rendah ( < 50% )

II.   Endopedon :
1. Kambik :  a.    Struktur granuler gumpal atau tiang, bercampur dengan yang masih memperlihatkan struktur batuan induk.
b.   Mengandung mineral terlapukkan, termasuk alofan atau kaca volkan (vitrik) (cambiare = menukar)
c.    KPK di atas 16 me%
d.   Belum ada iluviasi lempung, seskuioksida & B.O
e.    Tidak tampak selaput lempung pada gumpalan/butir tanah
f.     Tidak dapat berkembang dalam bahan pasir (® terbentuk oleh reaksi fisika atau kimia)
     2. Agric :  a. Pengumpulan G.O & lempung langsung di bawah lapangan olah £ 15% vol tanah (agr = lapangan)
     3. Albic  :  a. Lempung & oksida besi telah terlundi sehingga meninggalkan pasir dan debu warna muda. (albus = putih)
                      b. Biasanya dialasi oleh spodik atau orgilic
     4. Argilik :  a. Berhorizon B lempung illuvial
                         (orgilla = lempung putih)
                      b. Berselaput lempung pada permukaan gumpal tanah
     5. Galcic :  a. Perkayaan CaCO3 sekunder atau CaCO3+ MgCO3 sekunder (calcic = kapur)
                      b. Kadar CaCO3 setara > 15% bila tebal > 15 cm
                         Kadar CaCO3 setara > 5% dari horizon C (notric = natrium)
     6. Natrik :  Seperti argilic, tetapi :
a.    Berstruktur kolumner / prismatik
b.   Ber Na tertukar ³ 15%
c.    pH > 8,5
     7. Oksik :  a. Pengumpulan besi oksida dan/atau Al oksida terhidrat
b.   Berlempung kaolinit (kisi 1:1) (oksik : oksida)
d.   Tak berselaput lempung
e.    pH (KCl) ³ pH – H2O
     8. Spodik  :a.Berhorizon B dengan pengumpulan  humus/seskuioksida
b.   Tak ada pengumpulan lempung & selaput lempung
c.    Dapat merekat menjadi padas (orstein)
(spodos = abu kayu)
     9. Duripan :  a. Terekat oleh silika berbentuk kristal mikro sehingga fragmen-fragmen kering tak mau menjadi bubur bila direndam (durus = keras)
                      b. Sering mengandung semen tambahan berupa oksida besi dan CaCO3 sehingga warna beraneka
10. Fragipan
    (tragilis = rapuh)
:
a.    BV lebih tinggi dari horizon di atasnya
b.   Keras bila kering tetapi rapuh bila lembab
11. Gypsic
     (gypsum = gips)
:
a.    Kadar gips > 35% dari jumlah karbonat + gips
b.   Jumlah karbonat + gips > 40% berat tanah halus total ( £ 2mm)
12. Petrocalcic
      (petra = batuan)
:
a.    Horizon calcic yang memadas dan berbentuk tidak terputus-putis
13. Petrogypsic
:
a.    Horizon gipsic yang memadas dan tidak terputus-putus
14. Placic
   (plox = batu pipih)
:
a.    Padas tipis berwarna hitam sampai merah tua
b.   Terekat oleh besi
c.    Tebal 2mm – 10 mm
15. Salic
      (sal = garam)
:
a.    Kadar garam terlarut sangat tinggi
b.   DHL ³ 1mmhO
               ³ 3000 ppm
c.    Kadar Na tertukar < 8,5 dalam ekstrak jenuh air
1.   Sulfuric
(Sulfureouse)
:
a.    Mengandung besi sulfat jika pH oksidasi < 3,5
b.   Mengandung polisulfida > 0,75% jika mengandung £ kurang dari 3x kadar CaCO2 setara (hanya untuk histosol & aquent ® cat day)
 

CIRI-CIRI TANAH TIDAK DIAGNOSTIK


1.   Durinode (durus = keras, nodus = simpul) :
Nodula yang terekat lemah sampai memadas
® terurai di dalam KOH pekat (+HCl untuk hilangkan karbonat) tidak terurai dengan HCl p saja.
-          Bahan semennya SiO2
-          Bila kering berkonsistensi teguh – sangat teguh & rapuh bila basah
-          Bila direndam air tidak melumpur
-          Berbentuk sebagai konkresi (laporan konsentrik) dengan ukuran ³ 1 cm
2.   Gilgai & Slicken-side :
Bentuk muka tanah dengan pola tumbuhan yang terdiri bukit/pematang kecil dan cekungan dangkal – sempit sebagai akibat dari proses kembang kerut lempung.
3.   Kontak lithic (eithos = batu) :
Batas antara tanah dengan bahan padu dan tidak terputus-putus yang terdapat di bawahnya.
-        Bahan harus cukup padu dalam keadaan lembab
® tidak dapat digali dengan skop
-        Bila mineral tunggal, kekerasan 6
-        Bila bukan mineral tunggal, bongkah-bongkah tercabik tidak terdispersi dalam penggojokan 15 jam dalam air/calgon
-        Bahan padunya tidak mencakup horizon-horizon tanah diagnostik seperti duripon/petrocalcic
4.   Kontak poralithic :
-        Mirip kontak lithic, tapi kekerasannya < 3 atau alami pendispersian sedikit.
-        Bila lembab dapat diskop, meski sulit
-        Bahan padu berupa sedimen yang alami perpaduan sebag seperti batu pasir, batuan debu atau shale (serpih), BV < 2
5.   Plinthile (plinthos : batubata)
-        Campuran terlapuk dari lempung, kwarsa & kotoran
-        Kaya seskuioksida
-        Miskin humus
-        Berbecak-becak merah, dapat didispersi
-        Berpola pipih/jaring
-        Merupakan bahan yang tidak memadas
-        Irreversibel menjadi padas besi, agregate tak teratur
-        Konsistensi teguh (kap lap) dan keras (titik layu)
-        Proses kimiawi : oksidasi dan dekarbonatasi
·       Oksidasi : karena udara mengalir lewat retakan, b.o. teroksidasi dan warna kelabu kebiruan ® kecoklat karena oksidasi senyawa besi.
-        oksidasi dipercepat oleh jazad renik pengoksidasi besi sehingga warna merah cepat timbul (pada lap atas yang tipis)
-        senyawa pirut (FeS2) pada lumpuran lempung payau teroksidasi menjadi asam sulfat


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...