Translate This !

Thursday, April 1, 2010

INTERPRETASI PENUTUP/PENGGUNAAN LAHAN SECARA STEREOSKOPIS BERDASARKAN FOTO UDARA PANKROMATIK HITAM/PUTIH


Foto udara mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan jenis-jenis citra lain terutama dengan resolusi spasial yang diberikannya. Disamping itu juga adanya kemampuan foto udara dalam menampilkan obyeknya secara stereokopis, yang dikarenakan oleh tampalan foto yang satu dengan yang lain. Penghitungan sederhana resolusi spasial foto udara adalah dengan rumusan sebagai berikut :
               Resolusi spasial foto udara = 1/40.000 x Penyebut skala

Terlepas daripada keunggulan dan keterbatasan foto udara pankromatik dibandingkan dengan FU IRed, semua jenis foto udara memiliki keunggulan dalam hal penyajian kenampakan stereoskopis. Hal ini dimungkinkan karena foto udara diperoleh dengan pemotretan yang berurutan pada suatu jalur terbang. Pertampalan (wilayah pada foto dengan kenampakan sama, interseksi atau overlap) antara 2 foto hasiol pemotretan yang berurutan pada suatu jalur terbang disebut Endlap, sedangkan pertampalan yang berurutan pada dua jalur terbang disebut sidelap. Endlap optimum biasanya sekitar 60% dari foto udara, sedangkan sidelap optimum adalah sebesar 15%. Jika kurang dari persentasi tersebut, maka biasanya wilayah yang dapat teramati secara tiga dimensi akan sangat terbatas. Namun jika lebih dari persentasi tadi misalnya endlap 90% maka biayanya akan sangat besar.
Karena obyek tampak dengan perujudan tiga dimensional, pengenalannya pada citra mudah dilakukan. Disamping itu, pengenalan obyek juga dapat juga dipermudah dengan dua hal, yaitu :
a.       Pembesaran tegak yang memperjelas relief dan
b.       Pembesaran (tegak dan mendatar) bila digunakan binokuler dalam pengamatannya, namun binokuler akan mengecilkan luas daerah pengamatan walaupun obyek diperbesar.
Kenampakan stereoskopis terjadi karena adanya perbedaan posisi pemotretan (sudut pandang) dan proyeksinya bersifat sentral, maka pada setiap foto terdapat paralaks, pergeseran relief, dan distorsi. Prinsip-prinsip perhitungan ini terdapat pada fotogrammetri. Sacara praktis kenampakan medan yang kasar pada dua foto udara yang saling bertampalan akan berbeda ukuran, arah, dan bentuknya. Khususnya apabila kenampakan tersebut terdapat pada bagian tepi foto. Obyek yang terdapat pada lereng yang curam ‘menghadap’ kamera pada posisi 1 (foto 1) akan tampak berbeda pada foto 2 di sebelahnya, apabila obyek ini tidak menghadap kamera pada posisi 2. ditambah dengan adanya pergeseran relief, perbedaan semacam ini sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan penafsir dalam menarik garis(delineasi) batas-batas kenampakan obyek.
Penggunaan kamera dengan panjang focus (focal length) yang kecil, atau biasa disebut dengan sudut lebar (wide angle), akan memperburuk diostorsi yang terjadi. Kesulitan yang sangat parah sering dijumpai pada penggunaan pasangan foto yang meliputi lereng atas dan kerucut vulkan, yang dipotret dengan kamera sudut lebar. Pada pasangan foto ini, kenampakan igir dan lembah pada foto kiri dan kanan dapat benar-benar bertentangan sehingga delineasi secara stereoskopis sulit dilakukan.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...