Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni
untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui
analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan
objek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lillesand and Kiefer, 1979 dalam
Sutanto, 1986). Data penginderaan jauh
diperoleh dari suatu satelit, pesawat udara balon udara atau wahana lainnya. Data-data
hasil penginderaan jauh diantaranya berupa citra dan foto udara. Data-data
tersebut memiliki karakteristik berbeda-beda, misalnya perbedaan resolusi
spasial, resolusi spektral, dan resolusi temporal.
Teknologi
penginderaan sebagai teknik untuk memperoleh data spasial kini telah berkembang.
Data-data berupa citra yang diperolehpun semakin beragam sesuai tujuan dari
pengambilan data citra tersebut. Perkembangan teknologi penginderaan jauh ini
telah memungkinkan citra tersedia dalam berbagai tingkat resolusi. Dengan
melalui teknik interpretasi, maka citra penginderaan jauh dapat mempermudah
memperoleh data fisik maupun sosial ekonomi (Dulbahri, 2007). Sehingga kini
semakin banyak citra yang dimanfaatkan untuk berbagai kajian, seperti kajian
fisik, sosial dan lingkungan.
a.
Manfaat Citra untuk Kajian Fisik
Kondisi konfigurasi permukaan bumi
disuatu tempat akan dengan mudah diamati dan diidentifikasi melalui citra
penginderaan jauh tanpa harus pergi ke tempat tersebut. Citra dapat memberikan
data yang bersifat keruangan. (Dulbahri, 2007). Karakteristik ruang seperti kondisi
fisik permukaan bumi yang bisa diidentifikasi melalui citra diantaranya yaitu
kondisi topografi, hidrologi, iklim dan kelautan.
Informasi kondisi topografi melalui
citra penginderaan jauh dapat diperoleh dari citra Landsat, RADAR, ASTER, SLAR,
SRTM dan lainnya. Manfaat dari citra teersebut diantaranya yaitu mengamati
kondisi fisiografi meliputi morfologi, bentuklahan dan tingkat pengikisan
batuan. Dari pengamatan kondisi topografi melalui citra juga dapat diperoleh
informasi tentatif mengenai potensi sumberdaya, seperti sumberdaya mineral,
sumberdaya air tanah ataupun sumberdaya lahan.
Dalam kajian hidrologi, citra
sangat membantu dalam pengamatan dan
pemantauan kondisi hidrologi di suatu wilayah. Kondisi hidrologi yang dapat
dipantau melaui citra diantaranya kondisi daerah aliran sungai, pengamatan luas
daerah dan intensitas banjir, pemetaan pola aliran sungai, studi sedimentasi
sungai dan lainnya. Citra yang bisa dimanfaatkan untuk kajian hidrologi
diantaranya citra Lndsat dan Citra SPOT.
Selain kondisi hidrologi, kondisi iklim
baik secara lokal maupun global, bisa dengan mudah diidentifikasi melalui
citra. Salah satu produk citra yanng dapat dimanfaatkan untuk kajian iklim ini
diantaranya NOAA, Meteor, TRMM dan GMS. Manfaat dari produk citra tersebut
diantaranya dapat digunakan untuk pengamatan iklim suatu daerah, analisis
cuaca, pemetaan iklim dan perubahannya serta peramalan cuaca. Kondisi cuaca
yang terpantau melalui citra sangat membantu dalam bidang transportasi, terutama
transportasi laut dan udara yang kinerjanya sangat tergantung pada kondisi
cuaca yang ada.
Di bidang kelautan, citra yang dapat
dimanfaatkan diantaranya citra Seasat dan MOSS. Manfaat citra tersebut antara
lain berguna untuk pengamatan sifat fisis air laut, pengamatan pasang surut air
laut dan gelombang laut, pemetaan dinamika pesisir (perubahan pantai, abrasi,
sedimentasi), spot penangkapan ikan dan lainnya.
b.
Manfaat Citra untuk Kajian Sosial
Seiring dengan perkembangan teknologi penginderaan jauh yang memungkinkan
untuk memperoleh informasi spasial yang rinci dengan resolusi spasial dan
temporal tinggi, kini citra dapat dimanfaatkan untuk kajian sosial. Manfaat
tersebut diantaranya yaitu pengamatan perkembangan kota/wilayah, identifikasi
wilayah permukiman kumuh, hingga perkiraan jumlah penduduk. Dulbahri (2007)
menyatakan bahwa melalui citra penginderaan jauh juga dapat dimanfaatkan untuk
valuasi ekonomi suatu wilayah yang terkena bencana, mengidentifikasi lokasi
yang terisolasi akibat bencana dan dapat memperkirakan besarnya risiko wilayah
yang terkena dampak bencana. Sehingga dapat mempermudah dalam memberi bantuan
pasca bencana.
c.
Manfaat Citra untuk Kajian Lingkungan
Manfaat citra untuk kajian lingkungan
diantaranya yaitu pemetaan penggunaan lahan, mengumpulkan data kerusakan
lingkungan karena berbagai sebab, mendeteksi lahan kritis, pemantauan
distribusi sumber daya alam, pemetaan untuk keperluan HANKAMNAS, perencanaan
pembangunan wilayah, pemetaan daerah rawan bencana, perencanaan tataruang
wilayah, pemantauan degradasi lingkungan dan lainnya. Citra yang dapat
dimanfaatkan untuk kajian ini diataranya Landsat, Soyuz, dan SPOT.
Daftar Pustaka
Dulbahri. 2007. Peran Citra Penginderaan Jauh dalam
Perkiraan Risiko Bencana. Jurnal
Kebencanaan Indonesia Vol. 1No. 2, Mei 2007.ISSN 1978-3450. Hal 76-82.Pusat
Studi Bencana (PSB) Universitas Gadjah Mada.
Sutanto, 1986. Penginderaan Jauh. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
No comments:
Post a Comment