Secara umum terbentuknya Papua dipengaruhi oleh tiga lempeng yang dominan yaitu lempeng benua Australia di bagian selatan dan lempeng pasifik di bagian utara sebelah barat dan lempeng Eurasia di utara. Pulau Papua awalnya diperkirakan merupakan semenanjung utara Australia namun karena adanya pergerakan lempeng benua Australia yang bergeser ke utara mendekati Asia kira – kira 45 juta tahun yang lalu memungkinkan membanjirnya lautan ke daratan sehingga sejak saat itu hubungan Papua dan Australia menjadi terpisah.
Tektonik Papua diawali pada Permo-Trias, yang sering disebut sebagai orogenesa Tasman. Pada saat itu Papua-Papua New Guinea mulai melepaskan diri dari Benua Australia bergerak ke arah Utara kemudian berbenturan dengan lempeng Pasifik pada Orogenesa Melanisia yang mengakibatkan sesar anjak miring ke utara dan terbentuknya pegunungan tengah, sedangkan pada masa Pleistosen terjadi pensesaran anjak miring ke selatan di bagian utara Papua.
Selain itu dapat dilihat pada gambar bahwa di Papua ada daratan sempit yang menyerupai leher yang menghubungkan bagian kepala dan ekor, bagian leher tersebut terjadi karena adanya tekanan dari lempeng Eurasia, Pasifik dan Australia.
Tipe tektonisme yang ada di Papua adalah Obdaksi dimana dua lempeng Australia dan Pasifik saling menunjam, bertubrukan dan akhirnya bagian bertemunya kedua lempeng tersebut terangkat dan menjadi jalur pegunungan tengah Papua.
Pada propinsi Papua terdapat Sesar Sorong yang merupakan retakan besar dalam kerak bumi yang diberi nama sesuai dengan kota Sorong di sebelah timur laut Papua. Selama 40 juta tahun yang lalu retakan ini telah melepaskan potongan daratan yang luas dari New Guinea sebelah utara dan bergeser ke barat dan potongan daratan tersebut diyakini sebagai asal mula dua lengan yang terbentuk pada Sulawesi pada saat ini. Bukti dari hipotesis ini antara lain :
- Pada danau – danau di kawasan ini berisi ikan air tawar yang jenisnya sangat dekat dengan jenis di Australia, padahal ikan di danau di Sulawesi umumnya berasal dari Asia.
- Terdapat dua jenis kus – kus dan burung maleo yang berbusut aneh serta beberapa flora dan fauna yang bercirikan daerah Australia-Papua, flora dan fauna tersebut diyakini berasal dari Australia-Papua yang mampu bertahan hidup pada saat terpisahnya daratan yang luas akibat sesar sorong dan daratan tersebut bergeser kea rah barat menyebrangi Laut Maluku hingga akhirnya bertabrakan dan menyatu membentuk Sulawesi. Hingga saat ini flora fauna tersebut terus beradaptasi dan hidup melalui persaingan dengan fauna Asia lain yang ada di Sulawesi.
No comments:
Post a Comment