Bentukan di permukaan bumi direpresentasikan melalui pola dan kerapatan garis kontur yang ada, sehingga melalui pengenalan pola dan kerapatan kontur dapat diketahui kondisi geomorfiknya. Garis kontur sendiri adalah garis yang menghubungkan titik dipermukaan bumi yang mempunyai ketinggian yang sama.
Salah satu kegunaan dari garis kontur adalah untuk mengetahui bentuk lereng, besarnya kemiringan lereng dan bentuk suatu relief. Bentuk relief itu sendiri dapat diketahui dengan jelas apabila dibuat penampang melintangnya atau profilnya.
Profil (Pro dan Filare – yang berarti menarik garis ke depan) adalah bentuk kenampakan topografi suatu lereng apabila dipotong secara vertikal atau gambaran penampang suatu daerah dilihat dari samping. Selanjutnya besarnya kemiringan lereng dapat ditentukan berdasarkan perbandingan antara beda tinggi dengan jarak datar dari dua buah titik atau tempat, dan penyajian besarnya kemirinan tersebut dapat berupa derajat, persen, meter per kilometer, pecahan dan nilai.
Pembuatan profil kontur dilkenal beberapa istilah, yaitu garis profil, garis dasar (base line), dan batas tepi (end line). Garis profil adalah garis perpotongan antara perpotongan permukaan bumi dengan suatu bidang vertikal. Garis dasar yaitu letaknya mendatar di bawah garis profil. Tinggi garis dasar seringkali dipilih nol, yaitu tinggi permukaan laut, sedangkan jarak mendatar sesuai dengan jarak horizontalyang diukur pada peta kontur. Batas tepi adalah garis tegak lurus “base line”yang membatasi sisi kiri dan kanan profil. Pada batas tepi tertera angka ketinggian sesuai dengan interval kontur.
Adapun cara untuk mengetahui besarnya kemiringan lereng dilakukan dengan cara :
1. Cara pecahan
2. Cara derajat
arc tg
3. Cara persen
% = x 100 %
4. Cara meter km
=
Menafsirkan kemiringan lereng tersebut kita membutuhkan peta kontur sebagai acuan dalam menginterprestasikan kemiringan lereng tersebut. Sebab peta kontur merupakan peta yang memperhatikan gambaran penampang ketinggian dan kemiringan lereng di permukaan bumi
Salah satu kegunaan dari garis kontur adalah untuk mengetahui bentuk lereng, besarnya kemiringan lereng dan bentuk suatu relief. Bentuk relief itu sendiri dapat diketahui dengan jelas apabila dibuat penampang melintangnya atau profilnya.
Profil (Pro dan Filare – yang berarti menarik garis ke depan) adalah bentuk kenampakan topografi suatu lereng apabila dipotong secara vertikal atau gambaran penampang suatu daerah dilihat dari samping. Selanjutnya besarnya kemiringan lereng dapat ditentukan berdasarkan perbandingan antara beda tinggi dengan jarak datar dari dua buah titik atau tempat, dan penyajian besarnya kemirinan tersebut dapat berupa derajat, persen, meter per kilometer, pecahan dan nilai.
Pembuatan profil kontur dilkenal beberapa istilah, yaitu garis profil, garis dasar (base line), dan batas tepi (end line). Garis profil adalah garis perpotongan antara perpotongan permukaan bumi dengan suatu bidang vertikal. Garis dasar yaitu letaknya mendatar di bawah garis profil. Tinggi garis dasar seringkali dipilih nol, yaitu tinggi permukaan laut, sedangkan jarak mendatar sesuai dengan jarak horizontalyang diukur pada peta kontur. Batas tepi adalah garis tegak lurus “base line”yang membatasi sisi kiri dan kanan profil. Pada batas tepi tertera angka ketinggian sesuai dengan interval kontur.
Adapun cara untuk mengetahui besarnya kemiringan lereng dilakukan dengan cara :
1. Cara pecahan
2. Cara derajat
arc tg
3. Cara persen
% = x 100 %
4. Cara meter km
=
Menafsirkan kemiringan lereng tersebut kita membutuhkan peta kontur sebagai acuan dalam menginterprestasikan kemiringan lereng tersebut. Sebab peta kontur merupakan peta yang memperhatikan gambaran penampang ketinggian dan kemiringan lereng di permukaan bumi
No comments:
Post a Comment